Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai tanggapan
atas pertanyaan, "bagaimana seharusnya kaum Yahudi memperlakukan para
tetangga Arab mereka?" yang dimuat dalam majalah Yahudi Moment edisi
Juni/juli, dalam sebuah kolom yang diberi judul tanyakan kepada para
Rabbi. Majalah tersebut menuliskan berbagai tanggapan dalam kolom
tersebut.
Tanggapan-tanggapan tersebut dikemukakan oleh sembilan rabbi yang berbeda,
masing-masing rabbi mewakili berbagai sekolah dan disiplin yang berbeda,
dan masing-masing sekolah mewakili pola pikir Yahudi yang berbeda pula.
Para rabbi yang diambil pendapatnya dalam jajak pendapat tersebut ada
yang independen, humanis, reformis, ortodoks modern, pembaharu,
berpikiran membangun, konservatif, aliran Sephardic dan Chabad.
Rabbi Friedman yang mewakili seksi Chabad dalam artikel tersebut mengemukakan pendapatnya seperti berikut:
"Saya sama sekali tidak percaya dengan moralitas
Barat. Misalnya, jangan membunuh warga sipil, jangan menghancurkan
tempat suci, jangan bertempur dalam hari besar, jangan meledakkan
pemakaman, jangan menembak hingga lawan menembak terlebih dahulu karena
hal tersebut tidak bermoral. Namun, saya tidak mempercayai itu semua,
omong kosong! Satu-satunya cara yang paling benar adalah mempergunakan
tata cara Yahudi: Hancurkan tempat suci mereka (umat Islam). Kemudian
bunuh semua pria, wanita, anak-anak, termasuk juga binatang peliharaan
mereka."
"Perdana Menteri Israel pertama yang bisa
menghadirkan perdamaian di Timur Tengah adalah Perdana Menteri yang
mematuhi apa yang tertulis dalam (kitab) Perjanjian Lama. Pertama,
orang-orang Arab harus berhenti "berlindung di balik anak-abak". Yang
kedua, mereka (Arab) juga harus berhenti mengambil sandera setelah tahu
bahwa mereka tidak akan lagi diintimidasi. Yang ketiga, jika tempat suci
mereka umat Islam sudah rata dengan tanah, mereka akan berhenti
berpikir bahwa Tuhan ada di pihak mereka. Sebagai hasilnya: tidak akan
ada korban jiwa (Yahudi), tidak ada anak-anak yang mati, tidak ada
alasan pembenar, bahkan sama sekali tidak akan ada lagi perang."
"Tidak ada toleransi untuk pelemparan batu (dari
rakyat Palestina), tembakan roket, penculikan, karena itu semua hanya
akan berarti bahwa mereka (Palestina) akan mendapatkan kedaulatan. Hidup
sejalan dengan nilai-nilai Torah akan membuat kita (Yahudi) tidak
menjadi bagian dari bangsa-bangsa yang kalah disebabkan oleh moralitas
penuh bencana dari segala penemuan manusia."
sumber : suaramedia.com