Seperti dilansir Healthmeup, Senin (25/ 3/2013), jika sistem kekebalan tubuh telah melemah karena HIV (human immunodeficiency virus) atau penyakit lainnya, risiko mengalami TB juga akan mengalami peningkatan sampai 10%.
Gejala
Tidak ada gejala yang berhubungan dengan TB aktif. Hanya saja ini jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah, gejala yang muncul ketika infeksi TB akan berkembang secara bertahap, dan mungkin butuh waktu beberapa minggu sebelum Anda tahu kalau penyakit yang ANda alami TB.
Meskipun bakteri TBC dapat menginfeksi setiap organ seperti ginjal, kelenjar getah bening, tulang, sendi dalam tubuh, penyakit ini umumnya terjadi di paru-paru.
Gejala umumnya bisa Anda ketahui seperti batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu dengan dahak berwarna hijau, kuning, atau berdarah, penurunan berat badan, kelelahan, demam, keringat di malam hari, menggigil, nyeri dada, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan.
Diagnosis TB juga bisa dilakukan dengan tes kulit, sinar-X, analisis dahak (BTA dan biakan), dan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi materi genetik dari penyebab bakteri TB.
Pencegahan
1. Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama untuk melakukan pengobatan
2. Ventilasi ruangan. Kuman TB akan menyebar lebih cepat jika tidak ada udara bergerak di dalam ruangan. Rajinlah membuka jendela agar cahaya matahari juga bisa masuk ke ruangan.
3. Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk menutup mulut kapan saja apalagi ketika didiagnosis TB oleh dokter. Jangan lupa juga untuk membuangnya secara tepat.
Selain pencegahan, penderita TB juga perlu minum obat secara teratur sehingga lebih cepat sembuh. Ini adalah langkah yang paling penting untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari kuman TB. Bila penderita menghentikan pengobatan atau lupa meminum obatnya, maka Anda harus mengulang kembali pengobatan TB.