Selain uang, pakaian Mashudi yang nilainya mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah juga ikut terbakar. Di antara baju yang terbakar jubah produk Arab Saudi, Turki, dan Pakistan, yang dibelinya ketika ia menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Mashudi sedikitpun tidak terlihat panik sekalipun rumahnya sudah menjadi arang. Menurut beberapa tetangga, Mashudi tinggal sendirian di rumah itu setelah ditinggalkan istrinya beberapa tahun silam, dan pasangan itu tidak memiliki keturunan.
Kata warga sekitar, setiap hari Mashudi keluar rumah dan mereka tidak mengetahui ke mana dia pergi. Namun, menurut informasi, dia datang ke rumah-rumah penduduk dan meminta nama-nama anggota keluarga yang didatangi itu untuk didoakan.
Atas jasanya itu, dia diberi uang atau pakaian yang kini sudah terbakar.
Saat ini Mashudi tinggal di rumah saudaranya. Sisa lembaran uang yang terbakar itu menunjukkan kepada warga bahwa Mashudi bukan orang miskin. ”Dia itu orang paling kaya di sini, tetapi tidak pernah memamerkan kekayaannya,” kata seorang tetangga.
Sementara warga yang lain juga mengatakan, dalam kesehariannya, Mashudi hidup sangat sederhana. Pakaiannya pun tidak berbeda dengan tetangga sekitar yang tergolong miskin. Demikian juga dengan menu makannya.
sumber :beritajatim
