Seperti tercebur dalam kubangan air yang
mendidih, korban yang diketahui sebagai warga Krajan 2 RT 04/RW 11
Desa Grenden, Puger itu langsung meregang nyawa sebelum sempat mendapat
pertolongan dari teman-teman seprofesinya yang sama-sama berkerja pada
Juragan Yono warga Grenden Kapuran, Puger. "Tubuh korban sudah tidak
bergerak lagi saat kami datang dan berusaha menolongnya," kata Kliwon
teman korban.
Dari penuturan ketiga teman korban,
kejadian tragis tersebut beawal saat mereka berempat hendak mengangkat
kapur yang sudah masak dari proses pembakaran sebelumnya. Sehabis
beristirahat dengan minum kopi dan merokok, korban terlihat langsung
beranjak menuju tumang pembakaran kapur untuk melanjutkan pekerjaannya.
Tanpa rasa khawatir dan curiga ketiga
temannya pun ikut beranjak untuk melanjutkan pekerjaannya. Disamping
korban memang dikenal cukup sregep, dan hal itu memang sudah menjadi
bagian dari pekerjaanya. Sebelum ketiga temannya sampai ke Tumang
pembakaran, korban sudah terlihat berada di atas tumang pembakaran.
"Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh
yang mirip suara longsoran," imbuhnya. Yang disusul dengan suara
rintihan korban, sambil berlari ketiganya langsung mengarah ke atas
tumang pembakaran karena yakin kalau telah terjadi sesuatu dengan
korban.
Maklum saja, kejadian yang terjadi
hampir tengah malam tersebut, juga minimnya peralatan yang bisa
mendukung pada keselamatan pekerja, upaya pertolongan ketiga rekannya
jadi sia-sia. Walau akhirnya tubuh korban bisa dievakuasi, namun
nyawanya tak dapat diselamatkan. "Korban sudah meninggal saat tubuhnya
berhasil diangkat," katanya.
Kabar kematian korban pun disampaikan ke
pihak keluarganya. Dan atas pemintaan keluarga korban, jenazah korban
langsung dibawa kerumah duka. Walau ada kepedihan yang mendalam, namun
pihak keluarga menerimakan kalau hal itu adalah sebuah musibah. "Jenazah
dimakamkan sekitar pukul 08.00 pagi tadi (Sabtu pagi red)," kata salah
seorang kerabat korban saat ditemui di rumah duka kemarin.
Namun begitu, sejak mendapat kabar kalau
suaminya meninggal setelah tercebur ke dalam tumang pembakaran kapur,
hingga usai pemakaman, istri korban menurut kerabatnya tersebut terus
tidak sadarkan diri. "Sadar sebentar, terus pingsan lagi. Terus begitu
sejak tadi malam," imbuhnya. Rupanya, istri korban masih belum bisa
menerimakan dengan kematian suaminya yang memang cukup tragis tersebut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi
terpisah terkait insiden kecelakaan kerja yang membuat nyawa pekerja
melayang tersebut, Kapolsek Puger AKP Mastur mengatakan kalau pihaknya
masih belum menerima laporan dari pihak keluarga korban. Namun diakui
kalau pihaknya telah mendengar kejadian tersebut.
"Kita masih belum menerima laporan dari keluarga korban. kabarnya masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan di kantor desa setempat," kata Mastur singkat.
"Kita masih belum menerima laporan dari keluarga korban. kabarnya masalah itu diselesaikan secara kekeluargaan di kantor desa setempat," kata Mastur singkat.
sumber : http://www.wartajember.com