Headlines News :
autoresponder indonesia murah berkualitas viosender.com
radio streaming shoutcast murah indonesia, jasa pembuatan radio streaming, cara membuat radio streaming
Home » » Penculikan Bayi 9 Bulan Balung

Penculikan Bayi 9 Bulan Balung

Written By padas fm on 2 Agu 2012 | 05.40

Moch Ainul Yaqin Riyadi, bayi 9 bulan saat masih dalam pangkuan kedua orang tuanya

Balung - Moch. Ainul Yaqin Riyadi, bayi berumur 9 bulan, anak dari pasangan Slamet Riyadi (49), dan Endang Fatayati (36), warga Dusun Karang Anyar, RT 03/03, Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji dibawa kabur oleh pelaku yang sebelumnya berpura-pura kenal dengan keluarga korban, Kamis (26/07) lalu. Hingga kini, sang bayi belum diketahui nasib dan keberadaannya.

Saat ditemui di kontrakannya, Slamet yang saat itu didampingi istri dan anaknya menceritakan, Wiwik Sulastri (pelaku red.), yang waktu itu datang ke rumah korban dan ditemui oleh Endang Fatayati mengaku tinggal di depan Balai Desa Rowotamtu. Kepada ibu korban Wiwik mengaku jika suaminya bernama Sahrup adalah teman dari Slamet Riyadi, suami korban.

Dalam obrolan yang serius, perempuan itu mengaku sedang mengalami masalah keluarga dan memerlukan bantuannya untuk dicarikan orang pintar. “Dia minta bantu dicarikan orang pintar supaya suaminya tidak selingkuh Mas,” imbuhnya.

Endang Fatayati pun akhirnya mengantarkan perempuan ini kesalah satu orang pintar di daerah Rambipuji. Selesai acara itu, mereka pun kembali kerumah korban. Sebelum pamit pulang, perempuan itu sempat mengajak Lailatul Fitria, anak pertama korban, untuk membeli baju dikawasan Rambipuji, juga memberi uang ucapan terima kasih sebesar Rp 25 ribu. “Bukan cuma anak pertama saya yang dibelikan baju, tapi Ainul (korban, red) juga dibelikan popok bayi waktu itu Mas,” kata Endang lagi.

Pada keesokan harinya, Jumat (27/07) siang, pelaku menghubungi nomer Endang dan mengaku ingin membelikan baju bayi dan ingin bertemu dengan Ainul. Anehnya, saat itu pelaku tidak mau ketemu di rumah korban, melainkan ketemu di persawahan dekat rumahnya. "Ya karena tidak curiga, sambil menggendong Ainul dan ditemani Lailatul Fitria , istri saya menemui perempuan itu di persawahan,” timpal Slamet Riyadi.

Ujungnya, pelaku dan Lailatul sambil menggendong adiknya, berangkat ke wilayah Balung untuk membeli pakaian Ainul, tanpa ibunya karena memang tidak diperbolehkan oleh pelaku. Dengan menggunakan Mobil Penumpang Umum (MPU) ketiganya pun berangkat. Namun, tiba disebuah jalan di Desa Tutul – Balung, perempuan ini mengajak berhenti dan masuk disalah satu warung bakso.

Nah, usai makan bakso itulah, trik pelaku benar-benar dimainkan. Sejurus kemudian, pelaku menyuruh Lailatul Fitria mengambil pakaian untuk sang bayi di toko pakian yang tak jauh dari lokasi itu. Dengan polosnya, Lailatul Fitria naik becak berangkat ke toko yang disebutkan pelaku, sementara adiknya digendong pelaku. Nyatanya, Fitria akhirnya harus kembali karena toko pakaian milik Bu Eni seperti yang disampaikan pelaku tidak dia temukan. Fitria pun menjadi bingung, lantaran palaku dan adiknya sudah tidak ada lagi di warung bakso tersebut. "Menurut pemilik warung, sambil menggendong seorang bayi, perempuan itu pergi dengan naik becak," kata Fitria yang langsung menangis mengingat adiknya.

Sementara itu, kecemasan Slamet Riyadi dan Endang mulai menjadi-jadi, karena hingga menjelang petang, kedua anaknya dan perempuan yang diketahui bernama Wiwik tersebut tak kunjung pulang. "Sementara sekitar jam 5 sore, no Hp perempuan ini sudah gak aktif Mas,” kata Slamet Riyadi sambil menunjukkan nomor 082 334 324 374 milik pelaku.

Khawatir dengan kondisi anak-anaknya, Slamet berinisiatif untuk mencarinya ke wilayah Balung. Di tengah perjalanan, Slamet berpapasan dengan Fitria yang diantar oleh seorang tukang ojek yang mengaku iba melihat anaknya kebingungan.

Kecemasan Slamet akhirnya berubah panik karena kaget saat mendengar pengakuan Fitria bahwa Ainul telah dibawa oleh pelaku. Dengan melacak ke tempat-tempat yang tadi disinggahi pelaku, hingga bertanya pada orang-orang yang sengaja dilibatkan pelaku, malam itu juga Slamet terus berusaha mencari anaknya. Bahkan, lelaki yang berprofesi sebagai kondektur Bus itu sempat mendatangi rumah pelaku yang sebelumnya mengaku tinggal di depan Balai Desa Rowotamtu. "Ternyata penjelasan warga sekitar tidak ada perempuan bernama Wiwik Sulastri tinggal di kawasan itu," kata Slamet.

Diantara putus asanya, akhirnya Slamet melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rambipuji.  "Karena Kejadiannya (TKP red) di wilayah Balung, saya diarahkan melapor ke Polsek Balung,” tutur Slamet sambil terus berharap semoga anaknya dalam kondisi selamat dan pelaku secepatnya bisa ditangkap.

Di ujung konfirmasi, Endang menyampaikan sekilas ciri-ciri perempuan yang mengaku bernama Wiwik dan telah membawa kabur bayinya. "Orangnya agak pendek, kurus, rambut sebahu agak keriting, mata sipit, terus pipi kiri ada bekas hitamnya," ungkap Endang yang memperkirakan umur perempuan tersebut sekitar 38 tahunan.

Sumber :http://www.wartajember.com




Poskan Komentar

Share this article :

Head Office

Gunungsari,Umbulsari,Jember Tlp : 0336 7708160 Sms :082331971003 Email : radio.padas@yahoo.com

PADAS FM

PADAS FM

 
Support : Creating Website | Dani Thok KOber
Proudly powered by PADAS RADIO
Copyright © 2011. PADAS RADIO - All Rights Reserved
Template Design by Dani Thok KOber Published by PADAS RADIO