Moch Ainul Yaqin Riyadi, bayi 9 bulan saat masih dalam pangkuan kedua orang tuanya
Balung - Moch. Ainul Yaqin Riyadi, bayi berumur 9
bulan, anak dari pasangan Slamet Riyadi (49), dan Endang Fatayati (36),
warga Dusun Karang Anyar, RT 03/03, Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji
dibawa kabur oleh pelaku yang sebelumnya berpura-pura kenal dengan
keluarga korban, Kamis (26/07) lalu. Hingga kini, sang bayi belum
diketahui nasib dan keberadaannya.
Saat ditemui di kontrakannya, Slamet
yang saat itu didampingi istri dan anaknya menceritakan, Wiwik Sulastri
(pelaku red.), yang waktu itu datang ke rumah korban dan ditemui oleh
Endang Fatayati mengaku tinggal di depan Balai Desa Rowotamtu. Kepada
ibu korban Wiwik mengaku jika suaminya bernama Sahrup adalah teman dari
Slamet Riyadi, suami korban.
Dalam obrolan yang serius, perempuan itu mengaku sedang mengalami
masalah keluarga dan memerlukan bantuannya untuk dicarikan orang pintar.
“Dia minta bantu dicarikan orang pintar supaya suaminya tidak selingkuh
Mas,” imbuhnya.
Endang Fatayati pun akhirnya
mengantarkan perempuan ini kesalah satu orang pintar di daerah
Rambipuji. Selesai acara itu, mereka pun kembali kerumah korban. Sebelum
pamit pulang, perempuan itu sempat mengajak Lailatul Fitria, anak
pertama korban, untuk membeli baju dikawasan Rambipuji, juga memberi
uang ucapan terima kasih sebesar Rp 25 ribu. “Bukan cuma anak pertama
saya yang dibelikan baju, tapi Ainul (korban, red) juga dibelikan popok
bayi waktu itu Mas,” kata Endang lagi.
Pada keesokan harinya, Jumat (27/07)
siang, pelaku menghubungi nomer Endang dan mengaku ingin membelikan baju
bayi dan ingin bertemu dengan Ainul. Anehnya, saat itu pelaku tidak mau
ketemu di rumah korban, melainkan ketemu di persawahan dekat rumahnya.
"Ya karena tidak curiga, sambil menggendong Ainul dan ditemani Lailatul
Fitria , istri saya menemui perempuan itu di persawahan,” timpal Slamet
Riyadi.
Ujungnya, pelaku dan Lailatul sambil
menggendong adiknya, berangkat ke wilayah Balung untuk membeli pakaian
Ainul, tanpa ibunya karena memang tidak diperbolehkan oleh pelaku.
Dengan menggunakan Mobil Penumpang Umum (MPU) ketiganya pun berangkat.
Namun, tiba disebuah jalan di Desa Tutul – Balung, perempuan ini
mengajak berhenti dan masuk disalah satu warung bakso.
Nah, usai makan bakso itulah, trik
pelaku benar-benar dimainkan. Sejurus kemudian, pelaku menyuruh Lailatul
Fitria mengambil pakaian untuk sang bayi di toko pakian yang tak jauh
dari lokasi itu. Dengan polosnya, Lailatul Fitria naik becak berangkat
ke toko yang disebutkan pelaku, sementara adiknya digendong pelaku.
Nyatanya, Fitria akhirnya harus kembali karena toko pakaian milik Bu Eni
seperti yang disampaikan pelaku tidak dia temukan. Fitria pun menjadi
bingung, lantaran palaku dan adiknya sudah tidak ada lagi di warung
bakso tersebut. "Menurut pemilik warung, sambil menggendong seorang
bayi, perempuan itu pergi dengan naik becak," kata Fitria yang langsung
menangis mengingat adiknya.
Sementara itu, kecemasan Slamet Riyadi
dan Endang mulai menjadi-jadi, karena hingga menjelang petang, kedua
anaknya dan perempuan yang diketahui bernama Wiwik tersebut tak kunjung
pulang. "Sementara sekitar jam 5 sore, no Hp perempuan ini sudah gak
aktif Mas,” kata Slamet Riyadi sambil menunjukkan nomor 082 334 324 374
milik pelaku.
Khawatir dengan kondisi anak-anaknya,
Slamet berinisiatif untuk mencarinya ke wilayah Balung. Di tengah
perjalanan, Slamet berpapasan dengan Fitria yang diantar oleh seorang
tukang ojek yang mengaku iba melihat anaknya kebingungan.
Kecemasan Slamet akhirnya berubah panik
karena kaget saat mendengar pengakuan Fitria bahwa Ainul telah dibawa
oleh pelaku. Dengan melacak ke tempat-tempat yang tadi disinggahi
pelaku, hingga bertanya pada orang-orang yang sengaja dilibatkan pelaku,
malam itu juga Slamet terus berusaha mencari anaknya. Bahkan, lelaki
yang berprofesi sebagai kondektur Bus itu sempat mendatangi rumah pelaku
yang sebelumnya mengaku tinggal di depan Balai Desa Rowotamtu.
"Ternyata penjelasan warga sekitar tidak ada perempuan bernama Wiwik
Sulastri tinggal di kawasan itu," kata Slamet.
Diantara putus asanya, akhirnya Slamet
melaporkan peristiwa itu ke Polsek Rambipuji. "Karena Kejadiannya (TKP
red) di wilayah Balung, saya diarahkan melapor ke Polsek Balung,” tutur
Slamet sambil terus berharap semoga anaknya dalam kondisi selamat dan
pelaku secepatnya bisa ditangkap.
Di ujung konfirmasi, Endang menyampaikan sekilas ciri-ciri perempuan yang mengaku bernama Wiwik dan telah membawa kabur bayinya. "Orangnya agak pendek, kurus, rambut sebahu agak keriting, mata sipit, terus pipi kiri ada bekas hitamnya," ungkap Endang yang memperkirakan umur perempuan tersebut sekitar 38 tahunan.
Sumber :http://www.wartajember.com